• RSS
Latest Post
Loading...

Saturday 2 May 2015

Nasi Tumpeng


Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk pauknya dalam bentuk kerucut, karena itu disebut pula sebagai "nasi tumpeng". Olahan nasi yang dipakai biasanya berupa nasi kuning yang biasa dipakai sebagai menu di nasi kotak, meskipun kerap juga digunakan nasi putih biasa atau yang biasa dikenal dengan nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau Perayaan suatu kejadian penting. Meski demikian, masyarakat Indonesia mengenal kegiatan ini secara umum.

Masyarakat di pulau Jawa, Bali dan Madura pada umumnya memiliki kebiasan membuat nasi tumpeng ini. Meskipun demikian kini hampir seluruh rakyat Indonesia mengenal tumpeng. Falsafah tumpeng berkaitan erat dengan kondisi geografis Indonesia terutama pulau Jawa yang dipenuhi oleh gunung berapi. Tumpeng berasal dari tradisi purba masyarakat Indonesia yang memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para hyang atau arwah leluhur (nenek moyang). Setelah masyarakat Jawa menganut dan dipengaruhi oleh kebudayaan hindu, nasi yang dicetak berbentuk kerucut dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung suci mahameru tempat bersemayam dewa dewi.

Tumpeng merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam perayaan pesta ulang tahun, atau juga menjadi salah satu menu andalan dalam menu nasi kotak atau nasi bungkus pada saat acara. Dalam kenduri, syukuran atau selamatan setelah pembacaan doa, tradisi tak tertulis adalah menganjurkan pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang dianggapnya penting dan dituakan dalam acara. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukan rasa hormat kepada orang tersebut. Dengan tumpeng masyarakat menunjukan rasa syukur dan hikmat kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan.

Di Indonesia tradisi nasi tumpeng yang dikenal di berbagai daerah anatara lain :

  • Tumpeng Robyong - Tumpeng ini biasa disajikan pada upacara siraman dalam pernikahan adat Jawa
  • Tumpeng Nujuh Bulan - Tumpeng ini digunakan pada saat syukuran pada saat kehamilan memasuki usia tujuh bulan
  • Tumpeng Pungkur - Digunakan pada saat kematian seorang pria atau wanita yang masih lajang
  • Tumpeng Putih - Digunakan pada saat acara - acara yang dianggap sakral, warna nasi pada tumpeng ini adalah putih yang melambangkan kesucian dalam adat Jawa
  • Tumpeng Nasi Kuning - Warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur. Digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti lahiran, pernikahan, tunangan dan lainnya
  • Tumpeng Nasi Uduk - Disebut juga tumpeng tasyakuran,biasanya digunakan saat maulid dengan menempatkan tumpeng tersebut di nasi kotak untuk dibagikan.
  • Tumpeng Seremonial - Biasanya dibuat saat perayaan dari terkabulnya doa dari sesuatu yang diinginkan atau ditujukan
Seperti itulah kiranya penjelasan tentang sejarah dan macam dari nasi tumpeng. Jika anda ingin mengorder nasi tumpeng bisa melalui kami

Berkah Catering
0857-0404-3445