Banyak pebisnis catering nasi kotak di dalam memulai usahanya selalu dilakukan dengan tidak sistematis, hal ini dikarenakan kurangnya persiapan didalam perencanaan bisnis nasi kotak ini, apalagi ketika mereka menerima order (pesanan) dalam jumlah banyak. Sebagian pebisnis katering hanya mengutamakan kuantiti dalam membuat pesanan ini alias asal beres yang penting untung, tanpa mementingkan kualitas dari pekerjaannya. Setelah diselidiki ternyata bukan karena beban kerja yang berlebihan namun lebih dikarenakan cara kerjanya yang salah.
Sebagai contoh sederhana, yaitu ketika para pelaku katering nasi kotak membuat ratusan nasi kotak. Yang biasa mereka lakukan pertama kali adalah mereka akan mempersiapkan semua bahan makanan yang akan dimasukan kedalam kotak. Jika mereka membuat 100 nasi kotak, maka mereka akan mempersiapkan terlebih dahulu minimal 100 buah kotak, 100 porsi nasi, 100 lauk, 100 gelas air, 100 tissue dan 100 sendok garpu.
Barulah mereka akan merangkainya di dalam kotak, sehingga pekerjaan mereka akan cepat selesai dibandingkan jika untuk membuat 1 kotak nasi mereka cicil dengan mengerjakannya dengan selalu memulai dari awal : membumbui lauk, menggoreng 1 potong lauk, memasak 1 mangkok nasi dan seterusnya. Membua nasi kotak dengan cara seperti ini kedengarannya lucu , tapi sebaliknya cara kerja mencicil itu terkesan biasa dilakukan dalam mengerjakan pekerjaan rutin yang harus dilakukan berulang-ulang dengan pola yang sama.
Bagaimana jika kita dalam memproduksi 50 invoice nasi kotak dalam sehari menggunakan cara kerja seperti ini apakah bisa? Harusnya bisa yaitu dengan mempersiapkan dahulu semua dokumen lampirannya sebanyak jumlah yang biasa digunakan per harinya dan menyimpannya dengan rapi pada tempatnya. Sehingga membuat invoice pun akan lebih cepat seperti layaknya menyiapkan nasi kotak. Demikian juga untuk pekerjaan rutin lainnya, berlatihnya untuk mengatur cara kerja yang lebih ekonomis, efisien dan penuh persiapan & perencanaan.
Berkah Catering
Catering Pernikahan & Nasi Kotak Surabaya