• RSS
Latest Post
Loading...

Sunday 17 July 2016

Menghitung BEP Catering Nasi Kotak

in catering nasi kotak , nasi box , nasi box murah , nasi kotak , nasi kotak malang , nasi kotak mojokerto , nasi kotak murah , nasi kotak sidoarjo , nasi kotak surabaya
Jasa pelayanan catering yang semakin berkembang pesat mengakibatkan tingkat  persaingan. Untuk menghadapi persaingan tersebut setiap perusahaan yang bergerak dalam industri ini, harus berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan meningkatkan nilai bagi para pelanggan tanpa mengurangi kualitas pelayanan jasa tersebut. Perancangan usaha Berkah Catering yaitu:
(1) Perancangan manajemen pemasaran dengan menerapkan marketing mix yang terdiri dari product, price, promotion dan place
(2) Perancangan manajemen sumber daya manusia yang meliputi struktur organisasi katering, job description, tahapan kerja dalam manajemen SDM dan penetapan sturktur penggajian
(3) Perancangan manajemen teknis dan produksi meliputi menu, resep standar, proses pelaksanaan produksi, layout ruang produksi, sistem pelayanan dan peralatan katering
(4) perancangan manajemen keuangan akan menerapkan analisis titik impas, prediksi pendapatan penjualan, perhitungan penetapan harga jual menu, dan sistem pembukuan.Pengembangan pada aspek pemasaran akan dilakukan dengan menyebarkan brosur di sekitar lokasi usaha katering.

Satu minggu sebelum usaha katering didirikan, akan diadakan open house guna memperkenalkan produk dan rasa hidangan nasi kotak yang akan dijual di Berkah Catering. Pengembangan pada aspek sumber daya manusia akan menitikberatkan calon karyawan kepada keahlian mereka dalam mengolah dan melayani konsumen sehingga usaha katering benar-benar memiliki karyawan yang siap untuk bekerja sama dalam upaya mengembangkan usaha katering. Pengembangan aspek teknis dan produksi akan menitikberatkan pada menu dan resep standar.
Neraca Permulaan Perusahaan

Biaya produksi per tahun terdiri dari :
Modal Awal produksi
Bahan baku                                     Rp 2.500.000,-
Kitchen equipment                             Rp 5.000.000,-
Promosi awal(web site)                       Rp 1.000.000,-
Packaging (box, plastic, sendok, tissue) Rp 1.500.000,- (+)
Jumlah modal produksi                        Rp10.000.000,-
Biaya lain-lain
Listrik per bulan                                  Rp     100.000,-
Biaya transportasi operasional per bulan Rp     500.000,-(+)
Jumlah biaya lain-lain                          Rp     600.000,-
Total seluruh biaya produksi :
Jumlah modal produksi Rp 10.000.000,-
Jumlah biaya lain-lain                         Rp      600.000,-(+)
Total seluruh biaya produksi Rp 10.600.000,-

Proyeksi aliran kas

Pada usaha kami proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari penghasilan. Rata-rata untuk toko kami
ini, akan mampu menjual sekitar 4500 box pertahun, sehingga jika diambil keuntungan kotor pertahun
adalah sekitar Rp 90.000.000,-  pertahun dan keuntungan kotor perbulan yaitu Rp. 7.500.000,-
.Keuntungan bersih dari hasil keuntungan kotor diatas adalah Rp90,.000.000 – (Rp 90.000.000 * 30 %)
= Rp 90.000.000 – 27.000.000 =  63.000.000,- jadi keuntungan bersih yang akan didapat yaitu Rp
756.000.000,- pertahun.
Jika dalam penjualan nasi kotak /kotak Rp 20.000,- maka dalam penjualan 1 box dengan 30 box yang
terjual kepada konsumen perhari maka  kami mendapatkan Rp 600.000,- dan Rp 18.000.000,-
perbulannya.
Apabila pendapatan dari usaha nasibox ini stabil maka dalam 2 atau 3 bulan modal akan kembali.

Biaya tetap

Biaya gaji pertama karyawan Rp 1.500.000,-
Bahan Baku Rp 2.500.000,-
Listrik/bln Rp    100.000,-
Transportasi Rp    500.000,-    
Pajak Rp    100.000,- (+)
Biaya operasional tetap Rp 4.700.000,-

Break event point
Rumus berdasarkan nilai :

BEP = ( FC )
            1-VC
                P

FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Penyelesaian :

BEP = ( 4.700.000 )
            1- ( 100.000)
                    20.000
         = (4.700.000)
                  1-5
         = 4.700.000
                 4
        = 1.175.000


      Jadi, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, perusahaan harus mendapatkan pemasukan lebih dari Rp 1.175.000 , yang sesuai dengan titik impas (BEP)